6/8/07

Untukmu Penegak Kalimat Tauhid


DR. Yusuf Qorodhowi dalam sebuah khutbah Jum'atnya di masjid 'Umar bin Khattab, Dhoha, Qatar mengatakan adalah suatu yang lucu dan menyedihkan Amerika sebagai sebuah bangsa yang memproklamirkan dirinya sebagai penegak HAM mencantumkan batalyon syuhada Al Aqsho sebagai organisasi teroris. Lebih ironis lagi ketika Amerika melalui pemimpin negerinya mengatakan Ariel Sharon yang tangannya berluruman darah dalam membantai umat Islam, mempertahankan dirinya di tengah serangan teroris dan fundamentalis Hamas.Lebih jauh lagi DR. Yusuf Qorodhowi mengatakan, 'Itu sesuatu yang lucu tapi menyedihkan. Karena dengan sikap itu berarti Amerika menyamakan antara daging dan pisau, antara pembunuh dan yang dibunuh, antara korban pembantaian dan pelaku pembantaian. Kalau sikap ini yang dianggap sebagai teroris, Ya Allah jadikanlah aku sebagai orang-orang teroris...matikanlah aku sebagai teroris..dan kumpulkanlah aku bersama orang-orang teroris...'Semenjak invasi Isarel atas tanah suci Al Quds pada Mei 1948 dengan ditandai berdirinya negara Israel secara sepihak, sampai saat ini tak pernah berhenti memeras darah umat Islam Palestina. Dengan dalih merebut tanah yang dijanjikan menurut versi mereka, mereka menghalalkan membunuh anak-anak dan wanita Palestina dengan rasa penuh kebanggaan telah menjalankan ajaran kitab sucinya. Watak ketertutupan terhadap bangsa lain, sifat individualistis serta anggapan bahwa mereka merupakan bangsa pilihan, menimbulkan kebencian terhadap bangsa ini. Akibatnya mereka sering dikejar-kejar oleh penduduk asli setempat di manapun mereka menyebar di dunia ini. Dengan gerakan yang dinamakan Zionisme yang didirikan oleh Theodore Herzl yang pada tahun 1896, menyerukan kepada bangsa Yahudi untuk mendirikan negara Yahudi, di Palestina. Berbagai kelicikan telah dipertontonkan oleh bangsa yang satu ini. Dengan berpelayankan Amerika, mereka dengan santainya berteriak keseluruh dunia, bangsa Palestina adalah Teroris. Kenyataannya, Teroris teriak Teroris.Bom syahid yang dilancarkan oleh pemuda-pemuda Palestina nan gagah berani, sering kali dengan konspirasi besar dicap sebagai teroris fundamentalis. Teroris yang menyerang penduduk sipil Yahudi. Padahal tidak ada penduduk sipil Yahudi di Palestina krn seluruh anasir Yahudi adalah tentara. DR. Yusuf Qorodhowi kembali berkomentar tentang aksi bom syahid ini:'Orang yang bunuh diri itu membunuh dirinya untuk kepentingan pribadinya sendiri. Sementara pejuang ini mempersembahkan dirinya sebagai korban demi agama dan umatnya. Orang yang bunuh diri itu adalah orang yang pesimis atas dirinya dan atas ketentuan Allah, sedangkan pejuang ini adalah manusia yang seluruh cita-citanya tertuju kepada rahmat Allah SWT.Orang yang bunuh diri itu ingin menyelesaikan dari dirinya dan dari kesulitannya dengan menghabisi nyawanya sendiri, sedangkan seorang mujahid ini membunuh musuh Allah dan musuhnya dengan senjata terbaru ini yang telah ditakdirkan menjadi milik orang-orang lemah dalam menghadapi tirani kuat yang sombong. Mujahid itu menjadi bom yang siap meledak kapan dan di mana saja menelan korban musuh Allah dan musuh bangsanya, mereka (baca: musuh) tak mampu lagi menghadapi pahlawan syahid ini. Pejuang yang telah menjual dirinya kepada Allah, kepalanya ia taruh di telapak tangan-Nya demi mencari syahadah di jalan Allah.'Sekarang adalah bagimana kita sebagai muslim menjalankan ukhuwwah yang selama ini kita teriakkan di mimbar-mimbar, di kajian-kajian, di tabligh akbar, bahwa sesungguhnya muslim itu adalah ibarat sebuah tubuh, yang apabila satu bagian dari tubuh tersebut merasakan suatu kesakitan maka bagian tubuh yang lain turut merasakannya. Apa yang sudah kita perbuat untuk saudara-saudara kita di Palestina. Bila saja seorang Yusuf Qorodhowi masih mengatakan, 'Aku masih belum menyerahkan diriku sepenuhnya terhadap perjuangan Islam, sebagaimana Imam Ghazali yang menyerahkan dirinya untuk islam; beliau hidup bersama ilmu dan amal. Usaha kita terlalu sedikit bila dibandingkan dengan usaha kaum Yahudi dalam menegakkan Negara Israel, terlalu sedikit bila dibandingkan dengan kaum Nasrani yang giat menyebarkan ajaran agama mereka. Perjuangan kita untuk menegakkan Islam belumlah ada apa-apanya'. Bagaimana dengan kita ?Saudaraku, Perjuangan masih panjang. Jalan berliku penuh onak masih akan kita jumpai. Darah yang keluar dari sela-sela jari kita mungkin akan keluar dari dada kita. Luruskan dan rapatkan barisan. Bersihkan niat dari segala kekotoran. Bisa jadi, kita tak merasakan waktu yang kita citakan, tetapi tongkat estafet haruslah tetap berjalan. Perteguh iman, pertajam kesadaran..Perbanyak 'perbekalan'... Jangan sampai kita kehabisan di tengah jalan. Saudaraku, Kematian bukanlah kehinaan. Kematian adalah keindahan dan kemuliaan. Persiapkan diri agar bumi Allah ini mau menerima kita. Allohu Akbar !!...Ya muslimun...ya muslimun...Ya muslimun...ya muslimun...Ya muslimun...ya muslimun...Jihad memanggil akankah kau bangun...Tataplah wajah-wajah saudara-saudara kita dalam ingatan dan do'a-do'amu. Sudahkah kita peduli kepada mereka ? Dan mengulurkan tangan memberikan kehangatan takkala baju-baju mereka habis menjadi penyeka darah dan panasnya matahari Gaza. Sudahkah kita tunjukkan ? Bahwa kita adalah saudara mereka, yang siap menjadi ayah mereka, kakak mereka, anak mereka, ibu mereka, takkala ayah, ibu, anak, kakak mereka tertembus timah panas dan terlindas deru kecongkakan tank ? Hanya karena mereka berkata : Ana Muslim....Allohu Akbar....Ataukah kita menjadi sebagian muslim dunia, yang tak ada sedetikpun terlintas nasib mereka. Sementara baju-baju kita melebihi apa yang kita butuhkan .Sementara kita bingung mau makan apa esok hari dan bukan makankah esok hari.Wahai saudaraku...Tahukah engkau bagaimana rasa bahagianya mati syahid ? Al-Bukhary mentakhrij dari Abu Hurairah r.a, dia berkata, 'Aku mendengar Nabi SAW bersabda, 'Demi yang diriku ada di tangan-Nya, sekiranya tidak ada orang-orang Mukmin yang tidak suka jika aku meninggalkan mereka dan aku tidak mendapatkan apa yang kubebankan kepada mereka, tentu aku selalu ikut dalam pasukan perang fi sabilillah. Demi diriku yang ada di tangan-Nya, aku benar-benar suka terbunuh di jalan Allah, kemudian aku dihidupkan lagi, lalu aku terbunuh lagi, lalu dihidupkan lagi, terbunuh lalu dihidupkan lagi, lalu terbunuh.'Al-Bukhary mentakhrij dari Aslam, dari Umar bin Khaththab r.a, dia pernah berkata, 'Ya Allah, berilah aku mati syahid di jalan-Mu, dan jadikanlah saat kematian di negeri Rasul-Mu.'Al-Isma'ily mentakhrij dari Hafshah Radhiyallahu 'Anha, dia menambahi riwayat di atas, 'Aku bertanya, 'Apa arti semua ini?' Beliau menjawab, 'Allah mendatangkannya pada hari kiamat menurut kehendak-Nya.' Begitulah yang disebutkan di dalam, 'Fathul-Bari', 3/71.Wahai saudaraku...Bosnia merintih dalam kesendirian...Qosova mengalir sungai-sungai merah...Palestin menjerit terhimpit konspirasi kecongkakan binatang Israel dan Amerika...Afghanistan dalam tekanan.....Indonesia dalam keterpurukan....Kashmir dalam penindasan....Wahai saudaraku...Siapkan apa yang ada yang kau mampu dan dapat kau tempuhMasukkanlah mereka dalam barisan do'a-do'a tahajjudmu...Berikan ruang hati kita Untuk saudara kita disana...




No comments: