4/11/07

Pesanku tuk para wanita


Kamu tau kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab? Jawabanny sederhana. Karena mata saya susah diajak kompromi.bisa dibayangkan bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah sampau kembali masuk pintu rumah lagi. Dan kamu tau ? dikampus tempat seharian saya disana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata saya terbelalak, hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, mendongak keatas langit atau menunduk ketanah. kala mata melihat kedepan kulihat perempuan berlenggok dengan seutas "Tank Top", kubuang muka kekiri pemandangan "Pinggul Terbuka".


Lalu cepat kubuang kekanan ada "celana ketat plus u can see" lalu kuberbalik kebelakang dihadang "dada menantang" Astaghfirullah kemana lagi mata ini harus memandang. Kalau saya berbicara nafsu. Oww jelas sekali saya suka, kurang merangsang itu mah !! tapi saya tidak ingin hidup ini dibaluti dengan nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas tapi mereka adalah sosol yang anggun mempesona. Kalau dipandang bikin sejuk dimata. Bukan paras yang membuat mata panas,membuat iman lepas ditarik oleh fikiran "ngeres" dan hatipun menjadi keras, andai wanita itu mengerti apa yang dilakukan oleh laki-laki ketiika melihat mereka berpakaina seksi, saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi. Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik laki-laki untuk memakai asset berharga yang mereka punya. Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah penuh daya tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh laki-laki, janganlah berbangga dulu sebagai seorang manusia yang mempunyai fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih seksi , lebih….dan lebih lagi. Dan anda tahu apa kesimpulan yang yang ada dalam benak laki-laki? Yaitu : anda bisa diajak untuk begini dan begitu alias gampangan. Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda anda sudah membuat diri anda tidak dihargao dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan kata-kata nyeleneh pelecehan seksual atau mungkin sampai perkosaan. Siapa semestinya disalahkan. Saya yakin anda akan menjawabnya "lelaki" bukan ? oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki dizaman ini. Kalau boleh saya ibaratkan tak ada pembeli kalau tak ada penjual. Simple saja, orang pasti akan membeli kalau ada yang menawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya. Begitulah seharian tadi saya harus
Menahan penyiksaan pada mata ini. Bukan pada hari ini saja rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes tapi mau protes kemana? Apakah saya harus menikmatinya..??? tapi saya sungguh takut dengan zat yang memberi mata ini. Bagaimana nanti saya mempertanggungjawabkan ? sungguh dilemma yang berkepanjangan dalam hidup saya. Allah ta’ala berfirman : katakanlah kepada lelaki berimanm hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara pandangannya dan memelihara kemaluannya" yang demikian itu lebih sucu bagi mereka. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman "hendaklah mereka menahan pandangan dan memelihara kemaluannya."(QS. An-Nuur : 30-31).
Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini. Duduk didepan komputer menyerap sekian juta electron yang terpancar dari monitor, saya hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi monitor, dari pada saya tidak bisa mempertanggungjawabkannya didepan Allah. Jadi tak salah bukam? Jika saya paling malas diajak ke mall, jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian. Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilema seperti saya ini.Mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dam bingung harus berbuat apa-apa. Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan buruk. Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati pemandangan yang anda tayangkan?
So, berjilbablah … karena itu sungguh nyaman, tentram, anggun, cantik, mempesona dan tentunya sejuk dimata.(Ibam)


click biar lengkap......

My Skripsi

BAB I
A. PENDAHULUAN
Pendidikan yang ideal memang menjadi harapan semua orang, terutama umat Islam karena dalam Islam keselamatan dunia akhirat harus dicapai dengan ilmu pengetahuan, berbicara tentang ilmu pengetahuan tidak terlepas dengan dunia pendidikan.
Pendidikan Islam tidak membenarkan adanya sekulerisasi atau pemisahan ilmu umum dengan ilmu pengetahuan agama atau menekankan pada salah satu diantara keduanya saja, tetapi harus seimbang antara ilmu umum dengan ilmu agama atau pembinaan aqliyah maupun ruhiyah.
Saat ini banyak sekali sekolah-sekolah yang hanya menekankan pada salah satu segi saja, banyak sekolah-sekolah umum baik negeri maupun swasta sangat menekankan bagaimana anak didiknya dapat meraih NEM yang tinggi dan menjadi pimipinan teratas bagi rekan-rekan sekolahan yang berada di daerahnya. Dengan kata lain keberhasilan pendidikan hanya diukur dengan intelektualitas yang tinggi dengan mengesampingkan aspek ruhiyah yang menekankan pada aspek perilaku, ahlak, bagaimana hubungan dengan Allah (Hablunminallah) serta hubungan dengan sesama manusia (Hablunminannas).

Begitu pula sebaliknya banyak model pendidikan yang menekankan pada aspek ruhiyah saja dan kurang memperhatikan aspek intelektualitasnya. Hal ini melahirkan manusia yang beriman yang tidak bisa bersaing dengan kehidupan pada era modern.
Dari dua model pendidikan di atas dapat kita simpulkan bahwa perlu adanya sebuah model pendidikan yang terpadu (integral) yang menekankan pada semua aspek manusia, baik aspek spiritual, intelektual, maupun jasmaniyah agar semua sisi pada manusia dapat berkembang seimbang[1].
Integral berarti menyeluruh, sekolah integral berarti melibatkan komponen-komponen pendidikan secara menyeluruh. Komponen pendidikan meliputi institusi pendidikan, pendekatan dan metodologi, institusi pendidikan keluarga, sekolah yang masyarakat merupakan kesatuan utuh yang memberi dasar, arahan dan proses pendidikan sesuai dengan proporsi masing-masing. Pendekatan yang dimaksud adalah kerangka yang digunakan dalam proses pendidikan integral yaitu meliputi aspek islamiah, alamiah dan ilmiah[2]. Namun kesemua itu akan terasa sangat berat tanpa dukungan yang kuat dari masyarakat terutama elemen paling penting dalam masyarakat pendidikan yaitu orang tua wali siswa.
Hubungan sekolah dengan salah satu elemen masyarakat sekolah yang bernama orang tua siswa, pada hakekatnya merupakan salah satu sarana yang paling penting dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah, dalam hal ini sekolah sebagai sistem sosial merupakan integrasi dari sistem yang lebih besar, yaitu masyarakat. Sekolah dan orang tua sebagai salah satu elemen dari masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau pendidikan, secara efektif dan efisien. Sebaliknya sekolah juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan pendidikan. Oleh karena itu sebuah lembaga pendidikan berkewajiban memberikan penerangan atau penyuluhan tentang tujuan-tujuan, visi misi, program-program, kebutuhan-kebutuhan sekolah kepada orang tua wali siswa. Sebuah lembaga pendidikan juga berkewajiban untuk mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan dan tuntutan orang tua wali terhadap lembaga pendidikan tersebut. Dengan kata lain sebuah lembaga pendidikan harus menjalin hubungan yang harmonis dengan orang tua wali siswa.
Hubungan dengan orang tua wali siswa bertujuan antara lain untuk (1). Memajukan kualitas pembelajaran, dan pertumbuhan anak didik. (2). Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat. (3). Menggairahkan orang tua wali siswa untuk menjalin hubungan dengan sekolah. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, banyak cara yang bisa dilakukan oleh sekolah untuk menarik simpati orang tua siswa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberitahu orang tua mengenai program-program sekolah, baik program yang telah dilaksanakan maupun yang belum dilaksanakan sehingga orang tua wali memiliki persepsi atau pemahaman yang sama tentang visi misi sekolah di mana anak mereka dididik.
Jika persepsi orang tua wali siswa tentang sekolah baik, maka rasa tanggung jawab dan partisipasi orang tua siswa dalam ikut serta membangun dan memajukan sekolah juga akan baik. Maka agar tercipta persepsi yang baik antara pihak orang tua wali dan sekolah, para orang tua wali siswa harus mendapatkan pengetahuan dan gambaran yang jelas tentang visi misi sekolah, program-program unggulan sekolah.
Integralisasi sistem pendidikan di lembaga pendidikan Sekolah Dasar Islam Luqman al Hakim menjadi daya tarik tersendiri bagi peneliti untuk menggali data yang valid dan kuat tentang bagaimana persepsi atau pemahaman orang tua wali siswa terhadap sistem pendidikan dimana anak-anak mereka menempuh pendidikan dasar.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan diatas muncul rumusan masalah yang hendak dikaji, yaitu :
1. Bagaimana persepsi Orang Tua Siswa terhadap sistem pendidikan integral di SDI Luqman al Hakim Surabaya ?
2. Bagaimana langkah-langkah sekolah dalam membangun persepsi orang tua siswa terhadap sistem pendidikan integral ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskrifsikan persepsi Orang Tua Siswa terhadap sistem pendidikan integral di SDI Luqman al Hakim Surabaya.
2. Untuk mendeskrifsikan langkah-langkah sekolah dalam membangun persepsi orang tua siswa terhadap sistem pendidikan integral
D. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini:
1. Bagi lembaga sekolah penelitian ini akan bermanfaat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya tentang pentingnya membangun persepsi yang baik antara Orang Tua Siswa dan Sekolah sehingga sekolah mendapatkan solusi yang baik dalam rangka membangun pendidikan yang maju dan bermartabat.
2. Bagi ilmu pengetahuan penelitian ini bermanfaat untuk menambah kepustakaan dibidang psikologi pendidikan.
E. Penegasan Judul
Agar dapat dipahami dengan baik maka perlu ditegaskan bagian-bagian yang dalam masalah ini menjadi inti dari pada penelitian ini :





1. Persepsi orang Tua
Persepsi menurut bahasa adalah pengamatan (penyusunan dorongan-dorongan dalam kesatuan-kesatuan) hal mengetahui, melalui indera (tanggapan atau daya memahami).[3]
Menurut Dodit Setiawan Persepsi adalah Pengalaman tentang objek peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyampaikan informasi dan menafsirkan Pesan.[4] Sedangkan menurut Irwanto, persepsi adalah proses diterimanya rangsangan (objek, kualitas hubungan antar gejala maupun peristiwa) sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti.[5]
Adapun yang dimaksud persepsi orang tua siswa adalah : orang tua siswa memahami dan memberi tanggapan mengenai keberadaan pendidikan di sekolah sesuai dengan pemahaman mereka selama menjadi orang tua siswa. Mengenai persepsi mereka bisa berbeda-beda dan mempunyai alasan masing-masing tentang persepsi mereka tentang sistem pendidikan dimana anak mereka belajar.
2. Sistem Pendidikan Integral
Yang dimaksud sistem pendidikan Integral adalah sistem yang pada arah dan tujuan pendidikannya mengintegrasikan aspek Ruhiyah (spiritual dan emosional), aspek aqliyah (intelektual) dan aspek jismiyah (ketrampilan). Sedangkan pada lingkungan atau institusinya mengintegrasikan antara keluarga, sekolah dan masyarakat.[6]
F. Metode Penelitian
Pendekatan dan Jenis Penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian kualitatif dalam pendidikan bertujuan mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai kajian lebih lanjut, untuk menemukan kekurangan dan kelemahan sistem dalam program pendidikan, sehingga dapat di ketahui dan dapat menentukan jenis dan upaya penyempurnaannya. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mendeskrifsikan persepsi Orang Tua Siswa dengan tujuan untuk menemukan kelemahan dan kekurangan sistem pendidikan integral di mata orang tua siswa sehingga penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan jenis dan upaya penyempurnaan
Penelitian ini, juga untuk menganalisa suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara alami. Selain itu penelitian kualitatif dapat digunakan untuk menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan data dan informasi yang diperoleh di lapangan sehingga dapat dilakukan penelitian lebih lanjut.
b. Sumber dan Jenis Data Penelitian
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto menjelaskan, bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, ucapan, mimik, perbuatan, tingkah laku dll6, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, arsip dll.
1. Data Utama
1.1 Sumber Lisan
Sumber lisan akan diperoleh dari wawancara dengan orang tua wali siswa, dan pihak sekolah.
1.2 Sumber Tertulis
Sumber tertulis ini diperoleh dari dokumen sekolah, arsip, brosur, dan sumber lain yang mendukung penelitian.

c. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah Persepsi Orang tua wali siswa terhadap sistem pendidikan integral di SDI Luqman Al Hakim Surabaya
Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah orang tua wali Siswa SDI Luqman Al Hakim Surabaya.
e. Prosedur Penelitian
Prosedur yang peneliti tempuh dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu :
1) Tahap Persiapan
Pada tahapan ini, peneliti mengadakan wawancara untuk memperoleh informasi tentang Perspesi orang tua wali Siswa terhadap Sistem pendidikan integral di SDI Luqman Al Hakim Surabaya.
2) Tahap Pelaksanaan
Tahapan ini merupakan tahap pengumpulan data melalui wawancara, serta dokumentasi.
3) Tahap Penyelesaian
Dalam tahapan ini, peneliti berusaha mengumpulkam hasil wawancara dan dokumen, kemudian menafsirkan serta menyusun data dalam bentuk hasil penelitian (laporan).
f. Tekhnik Pengumpulan Data Penelitian
Teknik yang digunakan dalam penelitian terdiri dari :
1) Wawancara
Wawancara yang digunakan peneliti bersifat indepth yang dilakukan secara open-ended, sistimatis dan fleksibel. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data secara detail tentang persepsi dari orang tua siswa terhadap system pendidikan Integral yang dilaksanakan di SDI Luqman Al Hakim Surabaya.
2) Dokumentasi
Sebagai data pendukung yang keabsahan dan kevalidannya sudah diakui, data-data tertulis dan arsip-arsip sangat dibutuhkan dalam penelitian ini. Data dokumentsi ini sebagai pengecek data yang verbal yang diberikan oleh pihak Sekolah SDI Luqman Al Hakim Surabaya
g. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian
Variasi jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Angket.
b. Ceklis atau daftar centang.
c. Pedoman wawancara.
h. Tekhnik Analisis Data dan Penafsiran Data Penelitian
Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Dalam penelitian ini, digunakan analisis data kualitatif dengan pendekatan induktif dalam menarik kesimpulan dari data yang ada. Artinya peneliti bertolak dari fakta, informasi dan data empiris untuk membangun teori. Atau berangkat dari kasus-kasus yang bersifat khusus berdasarkan pengalaman nyata (ucapan atau perilaku subyek penelitian atau situasi lapangan penelitian), untuk kemudian dirumuskan menjadi model, konsep, teori, prinsip, atau definisi yang bersifat umum.
G. Sistimatika Pembahasan
Untuk mempermudah penyusunan dan pemahaman dalam penelitian skripsi nanti maka peneliti membuat sistimatika pembahasan sebagai berikut :
Bab I
Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan judul , metode penelitian berisi tentang jenis penelitian, metode pembahasan, sumber data serta analisa data sedangkan sub yang terakhir adalah sistematika pembahasan.
Bab II
Memuat kajian teori mengenai persepsi orang tua wali siswa terhadap sistem Pendidikan Integral. Meliputi pengertian persepsi orang tua, faktor-faktor persepsi, sifat-sifat persepsi, pengertian sistem, pengertian pendidikan Integral dan komponen-komponen pendidikan integral.
Bab III
Bab ini peneliti akan memaparkan seluruh persyaratan dan kriteria penulisan karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan yaitu tekhnik penulisan dengan menggunakan sebuah metodologi tertentu berikut tekhnik pengumpulan data atau informasinya. Karena penelitiam ini menggunakan jenis penelitian kualitatif-deskriptif maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologis.
Bab IV.
Memuat tentang gambaran umum obyek penelitian yang meliputi: Latar belakang berdirinya SDI Luqman Al Hakim Surabaya, Letak geografis SDI Luqman Al Hakim Surabaya, struktur Organisasi SDI Luqman Al Hakim Surabaya, Visi dan Misi SDI Luqman Al Hakim Surabaya, dan data Sistem pendidikan Integral yang diterapkan di SDI Luqman al Hakim Surabaya.
Bab V.
Dalam bab ini menyajikan data tentang Persepsi Orang Tua Wali siswa terhadap system pendidikan Integral dan data tentang langkah-langkah sekolah dalam membangun persepsi orang tua terhadap sistem integral di SDI Luqman al Hakim Surabaya.
Bab VI
Penutup yang memuat kesimpulan dari semua pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang dapat menjadi pertimbangan lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA.
Arikunto.Suharsimi Prof. Dr. Edisi Revisi V. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”. 2002. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Document, Buletin Integral SDI luqman Al Hakim, Edisi Juli 2000, Surabaya
Tim Departmen Pendidikan Ta 2000/2001, Buku Induk Seri Konsep Sekolah Integral Hidayatullah, Jakarta, 2000 DPP Hidayatullah.
Irwanto, Psikologi Umum: buku panduan mahasiswa, , Jakarta 1998 Gramedia
Mastuhu, memberdayakan system pendidikan Islam, 1999 , Jakarta Logos.
Moleong, Lexy J., , Metodologi penelitian kualitatif, Bandung, 2001, PT. Remaja Rosdakarya.
Pius A Partanto, M. Dahlan al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, 1994,Arkola Surabaya.
Setiawan, Dodit. Persepsi masyarakat terhadap agrevitas remaja, , 2001, Untag Surabaya

[1] Mastuhu, 1999, memberdayakan system pendidikan Islam, Logos, Jakarta. Hal 33
[2] Document, Buletin Integral SDI luqman Al Hakim, Edisi Juli 2000, Surabaya
[3] Pius A Partanto, M. Dahlan al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, Arkola Surabaya, 1994 hal 591.
[4] Setiawan, Dodit. Persepsi masyarakat terhadap agrevitas remaja, Untag Surabaya, 2001
[5] Irwanto, Psikologi Umum: buku panduan mahasiswa, Gramedia, Jakarta 1998
[6] Tim Departmen Pendidikan DPP Hidayatullah Pusat Ta 2000/2001, Buku Induk Seri Konsep Sekolah Integral Hidayatullah, Jakarta, 2000 hal 7
6 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto. Edisi Revisi V. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”. 2002. PT Rineka Cipta, Jakarta. Hlm.12

click biar lengkap......